Menuju Satu Dekade JKN, Ini Kontribusi BPJS Kesehatan untuk Indonesia Lebih Sehat

Menuju Satu Dekade JKN, Ini Kontribusi BPJS Kesehatan untuk Indonesia Lebih Sehat

Hampir 10 tahun perjalanan, BPJS Kesehatan yang menjadi penyelenggara program JKN telah merevolusi sejumlah sistem pelayanan kesehatan. --

BACA JUGA: Syarat Beasiswa LPDP Pra Sejahtera 2023, Khusus untuk Penerima Bansos Jenis Ini

Masa-masa awal beroperasi, BPJS Kesehatan sempat terdampak defisit. 

Sejumlah upaya dilakukan hingga Dana Jaminan Sosial (DJS) Kesehatan yang dikelola BPJS Kesehatan berangsur membaik. Bahkan saat ini dalam kondisi amat sehat. 

Kesehatan keuangan DJS per 31 Desember 2022 mencapai sebesar 5,98 bulan estimasi pembayaran klaim ke depan, sesuai ketentuan berlaku. 

“Saat ini tidak ada lagi istilah gagal bayar rumah sakit. Bahkan kami bisa membayar sebagian biaya klaim rumah sakit sebelum diverifikasi untuk menjaga cashflow, sehingga rumah sakit bisa optimal melayani pasien JKN,” ujarnya. 

BACA JUGA: Awas Penipuan! Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 48 Hanya lewat Link Ini

Hal ini belum pernah terjadi dalam sejarah. Bahkan, pemerintah juga telah menaikkan tarif pembayaran layanan kesehatan di puskesmas dan rumah sakit guna memotivasi fasilitas kesehatan meningkatkan mutu pelayanan.

Dengan tumbuhnya cakupan kepesertaan JKN, angka pemanfaatan pelayanan kesehatan iktu meningkat. 

Yakni, dari 92,3 juta pemanfaatan pada 2014, menjadi 502,8 juta pemanfaatan di 2022. 

Pada bagian lain, BPJS Kesehatan juga giat melaksanakan program promotif preventif. Termasuk lewat skrining kesehatan. 

BACA JUGA: PermenPAN RB No. 1/2023, Aturan Baru Jabatan Fungsional, Ini Tiga Klasifikasi dan Proses Pengangkatan

Langkah tersebut dilakukan guna mendeteksi risiko penyakit dan mencegah dampak lanjutan dari penyakit tertentu. 

Pada 2022, tercatat 15,2 juta peserta JKN sudah memanfaatkan layanan skrining BPJS Kesehatan. 

Mulai dari skrining riwayat kesehatan, skrining diabetes melitus, skrining kanker serviks hingga skrining payudara. 

Ghufron menyatakan, faktanya bukan orang kaya yang paling banyak memanfaatkan BPJS Kesehatan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: