Soal Diduga Belum Adanya Andalalin Kafe Kopi Nako, Ini Pandangan Pemerhati Transportasi Wilayah Lampung

Soal Diduga Belum Adanya Andalalin Kafe Kopi Nako, Ini Pandangan Pemerhati Transportasi Wilayah Lampung

Foto Dokumentasi Aditya Mahartidanar Hidayat,S.T.,M.Sc : Ketua Transportasi Wilayah Lampung sekaligus Dosen Fakultas Teknik Universitas Bandar Lampung (UBL), Aditya Mahartidanar Hidayat,S.T.,M.Sc--

BANDARLAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.ID - Sejumlah kelompok masyarakat maupun instansi turut menyoroti belum ada Andalalin (Analisis Dampak Lalu Lintas) Kopi Nako yang beralamat Jalan Sultan Agung, Bandar Lampung. Termasuk Ketua Transportasi Wilayah Lampung, Aditya Mahatidanar Hidayat S.T., M.Sc turut menyoroti hal tersebut.

Ketua Transportasi Wilayah Lampung sekaligus Dosen Fakultas Teknik Universitas Bandar Lampung (UBL), Aditya Mahartidanar Hidayat,S.T.,M.Sc menyampaikan bahwa Analisis dampak lalu lalang lintas (Andalalin) pada suatu bangunan sangat penting karena dapat membantu memastikan bahwa bangunan tersebut dapat berfungsi dengan baik dan aman dalam mengakomodasi volume lalu lintas yang terkait dengannya.

Secara keseluruhan, Andalalin sangat penting untuk memastikan bahwa bangun dapat berfungsi dengan baik dan aman dalam konteks lalu lintas yang terkait dengannya. "Hal ini juga dapat membantu meningkatkan keamanan, kapasitas, dan efisiensi dari bangunan tersebut,"tambah Pemerhati Transportasi Wilayah Lampung.

Terkait persoalan Kopi Nako yang merupakan kafe yang belum lama ini hadir di tengah kota Bandar Lampung, lanjut Aditya, ada beberapa konteks yang dapat diambil adalah sebagai berikut.

BACA JUGA:Oknum Honorer Pemkab Tanggamus Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba, Hasil Pemeriksaan Polisi, Ternyata...

Pertama, Terkait Keamanan dimana konteks ini memberikan penilaian apakah bangunan dapat diakses dengan aman oleh kendaraan dan pejalan kaki. "Ini meliputi penilaian tentang kecepatan, visibilitas, jarak pandang, sehingga dapat membantu mengidentifikasi dan meminimalkan potensi kecelakaan," ucap Aditya.

Kedua, terkait  Kapasitas dimana Bangunan dapat menangani volume lalu lintas yang diharapkan. "Ini meliputi penilaian tentang jumlah kendaraan yang mungkin melewati bangunan tersebut dalam waktu satu waktu,dan apakah akses ke bangunan tersebut cukup luas untuk menampung lalu lintas tersebut," jelasnya.

Ketiga, terkait Efisiensi, dimana Optimalisasi rute kendaraan dimana pejalan kaki ke bangunan tersebut, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai bangunan tersebut. "Ini juga dapat membantu mengurangi kemacetan dan mendorong penggunaan transportasi berkelanjutan," ucapnya.

BACA JUGA:Begini Hasil Mediasi 3 Kepala Kampung dengan PT.AKG

Dari ketiga aspek dalam analisis dampak lalu lintas tersebut, kondisi - kondisi tersebut harus dimiliki setiap bangunan dan tidak menutup kemungkinan di kafe nako tersebut harus memenuhi persyaratan itu. 

Solusi dari kami selaku pemerhati transportasi dalam hal ini Masyarakat Transportasi Indonesia,lanjut Aditya, Yakni Konsultasikan dengan ahli.

Lalu, Jika diperlukan, konsultasikan dengan ahli di bidang bangunan, seperti arsitek atau insinyur sipil, untuk membantu memeriksa bangunan dan memberikan rekomendasi terkait langkah-langkah yang harus diambil untuk menjamin keamanan dan kelayakan bangunan.

BACA JUGA:Polres Tanggamus Bagi-bagi Takjil ke Masjid dan Pondok Pesantren

Lakukan uji material dan struktur, Jika perlu, lakukan uji material dan struktur pada bangunan untuk menentukan kekuatan dan kelayakan struktur bangunan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: