Harga Telur Melangit Emak-emak di Pasar Menjerit, Ini Langkah Diambil Dinas Perdagangan Kota Bandar Lampung
Foto Anggi Rhaisa/Radar Lampung : Harga Telur Pasar Tugu, Kampung Sawah, Tanjung Karang Timur (TKT) mengalami kenaikan. Harga di Pasaran berkisar Rp.29 ribu hingga Rp.31 ribu per kg--
BANDARLAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.ID - Usai Lebaran 1444 H/2023 harga telur ayam di kota Bandar Lampung terus mengalami melangit atau dengan artian kenaikan harga seperti yang terjadi sejumlah pasar di Bandar Lampung salah satunya Pasar Tugu, Kampung Sawah, Tanjung Karang Timur (TKT) , Bandar Lampung.
Dimana, Kenaikan harga telur tingkat pengecer sebesar Rp3.000 sampai Rp4.000.
Yakni harga Telur terbaru dari Agen ke Pengencer sekitar Rp29.000 per kg sampai dengan Rp29.500 per kg dan pengecer ke konsumen sekitar Rp30.000 per kg hingga Rp31.000 per kg.
Kondisi tersebut bukan di keluhan oleh para pedagang tetapi juga emak emak. Bahkan, emak mengaku rela mencari telur retak atau pecah agar tetap mengkonsumsi. Dikarenakan harga lebih murah yakni Rp1000 per butir.
BACA JUGA:Unila Segera Luncurkan Pusat Penelitan dan Pengembangan Anggrek
Dari data yang dihimpun, naiknya harga telur dipasaran diduga karena minimnya pasokan dari Distributor. Selain itu, produsen mengirim Telur ke Jakarta karena perbandingan harga yang cukup lumayan dibanding Lampung. Sehingga harga Telur sampai konsumen mencapai Rp31.000 per kg.
Pembeli Telur, Herni mengaku rela mencari telur retak karena harga lebih murah. "Saya rela mencari telur retak harga lebih murah.Kami berharap adanya perhatian pemerintah agar harga telur ayam kembali normal," ucapnya
Agen Telur, Liliana, menyampaikan dampak kenaikan telur membuat omset mengalami penurunan hingga 30 persen. "Karena kenaikan harga Telur sepi pembeli, omset turun 30 persen, biasanya pembeli minimal satu kilo. Namun saat ini hanya membeli seperempat atau setengah kilo saja," ucapnya.
Menanggapi Kenaikan harga Telur mulai dari Agen ke Pengencer dan Pengecer ke Konsumen, Kepala Dinas Perdagangan Kota Bandar Lampung, Wilson, menyampaikan bahwa ia telah memantau dan berkoordinasi dengan pertanian dan pengusaha telur untuk mencari solusi. "Kami lagi mempelajari, nanti kita akan berkoordinasi dengan dinas pertanian dan pengusaha telur untuk mencari solusi. Kita lagi mencari solusi. Ini kita lagi kita mempelajarinya," ucap Wilson Faisol.
BACA JUGA:Tiga Unit Rumah Warga di Desa Wiralaga Terbakar, Korban Rugi
Wilson menilai tinggi harga telur berkaitan dengan apa yang disampaikan Pak Menteri Perdagangan saat berkunjung ke Lampung beberapa waktu yang lalu yakni sama mahalnya dengan harga Pakan Ternak. "Ini kan kaitannya apa yang disampaikan pak Menteri kemarin (Zulkifli Hasan), sama mahalnya harga pakan ternak," sebutnya.
Saat ditanyakan apakah akan ada diadakan pasar murah di Bandar Lampung, Wilson juga menyampaikan bahwa belum ada arahan dari pimpinan (Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana,red). "Kita tunggu arahan dari pimpinan mudah mudahan ada solusi. Kita juga lihat perkembangannya apakah ini sesaat atau berlangsung lama," sebutnya.
Kendati demikian, Wilson menyampaikan beberapa kemungkinan untuk menjawab keinginan emak emak mendapatkan telur dengan harga murah salah satunya kemungkinan diadakan pasar murah. "Ada kemungkinan diadakan pasar murah, tapi kita berkoordinasi dengan yang lainnya terkait penangananya," tutupnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: