Geger Penemuan Kalung Emas Milik Raja Singasari, Begini Penampakannya

BACA JUGA: Auto Kaya Mendadak! Ini Deretan Harta Karun Termahal di Dunia, Ada yang Hilang Tanpa Jejak

Bentuk kalung itu nampak mewah nan indah, dengan lonceng kecil di bagian ujung bawahnya. Terlebih kondisi kalungnya yang masih utuh saat ditemukan

Dibantu oleh dua orang muridnya, mereka sesekali menemukan gobog atau uang kuno yang merupakan peninggalan zaman Kerajaan Majapahit.

Sebagaimana yang tercatat dalam sejarah bahwa gobog pada masa itu dikenal sebagai uang logam yang terbuat dari tembaga.

Gobog menjadi alat tukar standar di Kerajaan Majapahit. Bentuknya bulat tak merata dengan lubang yang berbentuk segi empat di bagian tengahnya.

BACA JUGA: Naudzubillah Min Dzalik! Penampilan Seperti Ini Ternyata Jadi Tanda-tanda Kiamat

Selain menemukan uang kuno, tim pemburu benda-benda bersejarah peninggalan kerajaan zaman dulu ini juga menemukan dua buah cincin kuno.

Satu cincin kuno berwarna hitam dengan memiliki permata di tengah mahkotanya, dan satu lagi berwarna emas berbentuk bulat dengan ukiran di setiap sisinya.

Melihat dari penemuan-penemuan benda bernilai sejarah yang tinggi tersebut. Masyarakat memang tak lagi merasa heran karena catatan masa lalu tentang banyaknya kerajaan yang pernah berdiri di Nusantara.

Dalam catatan sejarah kerajaan kuno yang ada di Jawa Timur, maka ada setidaknya 5 (lima) kerajaan terbesar yang pernah berkuasa di sana.

BACA JUGA: Jadi Makanan Populer di Vietnam, Ternyata Daging Hewan Ini Memiliki Dampak Buruk untuk Kesehatan

Kelima kerajaan itu diantaranya kerajaan Medang yang berdiri sejak tahun 937 hingga 1017. Lalu kerajaan Kahuripan pada tahun 1019 sampai dengan 1049.

Ada juga kerajaan Daha-Jenggala pada tahun 1080 hingga 1222. Kemudian kerajaan Singasari tahun 1222 sampai dengan tahun 1292. Serta kerajaan Majapahit pada tahun 1293 hingga 1527.

Namun kerajaan besar yang dikenal dalam catatan sejarah sebab banyaknya peninggalan bersejarah diantaranya ada kerajaan Kanjuruhan.

Kerajaan Kanjuruhan ini memiliki corak Hindu-Buddha tertua yang pernah berdiri dan eksis di Jawa Timur, tepatnya pada sekitar akhir abad ketujuh hingga pertengahan abad kedelapan.

Sumber: