Ratusan Hektar Area Persawahan Terancam Kekurangan Air, Ini Penyebabnya

Ratusan Hektar Area Persawahan Terancam Kekurangan Air, Ini Penyebabnya

Ratusan Hektar area persawahan milik masyarakat 7 Pekon di Kecamatan Kotaagung, Kabupaten Tanggamus, Lampung terancam kekurangan air.--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Ratusan Hektar area persawahan milik masyarakat 7 Pekon di Kecamatan Kotaagung, Kabupaten Tanggamus, Lampung terancam kekurangan air.

Ini menyusul pendangkalan terjadi pada air bendungan Way Jelai yang terletak di Pekon Teratas.

Dimana, bendungan way Jelai tersebut merupakan sumber air untuk area persawahan petani 7 Pekon (desa).

Hal tersebut meliputi, Pekon Kelungu, Pardasuka, Terbaya, Teratas, Negeri Ratu, Kusa dan Kedamaian.

BACA JUGA:Jangan Anggap Remeh! ini Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan dan Cara Mengkonsumsinya

Kepala Pekon Terbaya, Mardatu Aspar mengatakan, masyarakat petani mengharapkan perhatian pemerintah atas permasalahan tersebut.

"Perhatian itu dengan melakukan normalisasi area bendungan dan aliran  sungai. Agar debit air kembali normal," ungkap Mardatu Aspar, kepada radarlampung.co.id Minggu 13 Agustus 2023.

Akibat terjadinya pendangkalan bendungan yang luar biasa itu, sambung Mardatu, Debit air sungai dari bendungan yang mengalir ke saluran irigasi persawahan warga jadi berkurang alias mengecil.

"Nah, jika ini dibiarkan maka ratusan hektar area persawahan milik masyarakat di 7 Pekon, terancam kekurangan air," ujarnya.

BACA JUGA:Ternyata Tradisi Panjat Pinang Sudah Ada Sejak Jaman Penjajahan Belanda, Ini Sejarah dan Filosofinya

Saat ini saja, akibat mengecilnya debit air, para petani kerap harus melakukan pengerukan saluran alur irigasi sungai. Hal ini agar air dapat mengaliri persawahan mereka.

Terpisah, Camat Kotaagung, Erlan Deni Saputra membenarkan, air bendungan way Jelai berfungsi untuk mengaliri ratusan hektar sawah miliki masyarakat di 7 Pekon.

"Saat ini bendungan mengalami pendangkalan karena area bendungan tertutup material bebatuan, pasir dan tanah," katanya.

Hal tersebut mengakibatkan debit air untuk disalurkan ke area persawahan jadi mengecil atau berkurang. Sehingga, diperlukan normalisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: