Baru 5 Hari Pembukaan, Pekan Raya Lampung 2023 Banyak Dihujani Keluhan Pengunjung
yakni viralnya sebuah video di media sosial tik tok yang memperlihatkan adanya digaan pungutan liar (Pungli) di Pekan Raya Lampung. Foto M. Arif--
BACA JUGA:Ada Preservasi Jalan di Bandar Lampung, Ini Penjelasan BPJN Lampung
Syahrul Syah beralasan bahwa mereka bukanlah pengunjung, melainkan petugas piket di Anjungan Kabupaten.
"Kita ini kan bisa dibilang tuan rumah. Sementara mereka kan penyelenggara," ucapnya.
PRL itu kan sebuah event untuk menunjukkan hasil perkembangan serta pembangunan di tiap-tiap daerah di Provinsi Lampung.
Dimana, hasil tersebut dipajang di setiap Anjungan untuk dipamerkan kepada masyarakat yang hadir untuk melihat dan menambah informasi.
BACA JUGA:7 Kepala Kejaksaan Tinggi Bergeser, Empat Dari Sumatera
"Bagaimana orang mau masuk, gratis aja belik tentu orang-orang dari daerah mau dateng jauh-jauh. Apalagi bayar kayak begitu," tegasnya.
Syahrul pun kemudian berpesan bahwa hal tersebut tidak bermaksud untuk memojokkan pihak penyelenggara.
Tetapi diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi untuk pembenahan demi suksesnya perhelatan yang hanya 1 tahun sekali tersebut.
"Pesan saya itu sih. Biar dibenahi aja, bukan untuk memojokkan, supaya sukses ke depannya," tutupnya.
Dari penelusuran radarlampung, harga tiket itu justru berbeda dengan yang dibayarkan oleh Syahrul Syah tersebut.
Pada Selasa malam 10 Oktober 2023, harga tiket masuk yakni Rp 15 ribu dan mendapat kupon untuk menukarkan teh botol.
Itupun pengunjung harus menambah biaya sebesar Rp 5 ribu untuk mendapatkan 2 teh botol dalam kemasan kotak.
Begitu juga dengan biaya parkir. Untuk motor dikenakan biaya Rp 10 ribu dan mobil sebesar Rp 20 ribu. Tarif tersebut tertera di karcis parkir yang diberikan petugas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: