Iklan Bos Aca Header Detail

Berdayakan Petani melalui Budi Daya Tumpang Sari Cabai dan Kopi

Berdayakan Petani melalui Budi Daya Tumpang Sari Cabai dan Kopi

ilustrasi cabai. Berdayakan Petani melalui Budi Daya Tumpang Sari Cabai dan Kopi --gencraft.com

Penanaman campuran atau polikultur, jelasnya, merupakan sistem penanaman dua atau lebih jenis tanaman dalam sebidang lahan yang sama.

BACA JUGA:Selamat! Rektor Unila Lantik Lima Pejabat Baru, Ini Nama-namanya

Sistem ini terinspirasi dari keanekaragaman ekosistem yang ada di alam dan untuk menghindari pertanaman tunggal atau monokultur.

Lanjutnya, tumpang sari digunakan untuk meningkatkan produktivitas tanah, mengurangi risiko gagal panen, dan memberikan pendapatan terus-menerus.

Hal ini dapat dilakukan dengan menanam secara musiman dan menggunakan pohon peneduh yang produktif. 

BACA JUGA:Belum Berhasil Amankan 4 Tahanan Kabur, Polda Lampung Patsuskan 6 Anggota Polisi

"Dengan model tumpang sari menurutnya dimungkinkan untuk meningkatkan jenis dan jumlah produksi per satuan luas dalam satuan waktu, mengurangi risiko gagal panen, meningkatkan produktivitas lahan, waktu dan sumber daya yang tersedia dalam satu kali panen, untuk menghasilkan total output dalam arti bernilai ekonomis tinggi," jelasnya.

Dijelaskannya, tumpang sari ini merupakan salah satu cara untuk mengatasi permasalahan keterbatasan lahan yang sempit. Keuntungan dari menanam tanaman tumpang sari ini meningkatkan produksi tanaman dan pendapatan petani serta menghindarkan kegagalan bagi salah satu tanaman. 

Pola tanam tumpang sari dalam sektor perkebunan, tandasnya, salah satu contohnya dapat dilakukan dengan tanaman kopi.

BACA JUGA:Berantas Korupsi untuk Indonesia Maju, Unila Gelar Diskusi Interaktif

Untuk itu, kegiatannya tersebut bertujuan mengajak para petani agar usaha pertanian yang dilakukan petani di Desa Pagar Dewa tidak hanya komoditas kopi.

”Namun di lahan mereka juga terdapat komoditas lainnya yang menjadi tanaman tumpangsari dari kopi yang menjadi komoditas utama,” ucapnya. 

Tim PkM sendiri memilih tanaman cabai sebagai contoh pada penyuluhan untuk budidaya kopi dengan tumpang sari tanaman cabai.

BACA JUGA:Wajib Coba! 5 Kuliner Legendaris di Semarang Ada Nasi Gandul Hingga Gudeg

Dengan pola tanam tersebut menurutnya maka petani di Desa Pagar Dewa Kecamatan Pagar Dewa dapat memperoleh pendapatan tambahan selain dari komoditas kopi robusta dan arabika yang diusahakan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: