Soroti Pemadaman Listrik, Pengamat: Ini Tidak Main-main, Perekonomian Hancur!

BACA JUGA:Literasi Keuangan Syariah BRI Life bersama UNILA, 'Prospek dan Tantangan Industri Keuangan Syariah Masa Kini'

Sebab, kata Prof. Marselina, padamnya listrik dan tidak adanya internet berpengaruh dengan aktivitas transaksi, terutama untuk non tunai.

"Tidak semua orang punya uang cash. Sedangkan aktivitas non tunai terganggu. Jadi sangat besar dampaknya," ucapnya.

"Selama satu hari kemarin aktivitas kita jadi menurun drastis. Sejak pukul 11.00 WIB," sambungnya.

Untungnya, menurut Prof Marselina pemadaman listrik ini dapat segera diperbaiki. Hari ini listrik mulai kembali hidup meski belum merata.

BACA JUGA:Sudah 24 Jam Listrik Padam, PLN UID Lampung Digoreng Warganet: Bulan Ini Bayar Pake Maaf Ya

Lanjut Prof Marselina, dari pengalaman pemadaman listrik ini, dapat dikatakan bahwa pasokan listrik dan internet sangat dibutuhkan di dalam aktivitas perekonomian.

Sehingga, pemerintah daerah juga PLN harus dapat melakukan antisipasi ketika terjadi down, debit air berkurang, dan lainnya.

"Ini luar biasa aktivitas ekonomi bisa mati total kalau keterusan. Saya tidak bisa bilang berapa persen persentasenya. Tapi kemarin kerja pun sangat tidak produktif," ungkapnya.

Prof Marselina mengingatkan agar pemadaman listrik seperti ini tidak berlarut-larut dan berulang kedepannya.

BACA JUGA:Universitas Teknokrat Indonesia Fasilitasi Penerapan Program Rekognisi Pembelajaran Lampau

"Perlu antispasi daerah dan pusat. Ini tidak main-main, ketika satu down, hancur perekonomian," tuturnya.

Selain pada aktivitas keuangan, menurut Prof Marselina aktivitas lainnya yang memerlukan listrik dan internet juga sangat terdampak dari pemadaman listrik.

"Karena memang setiap aktivitas nyaris tidak ada yang tidak pakai listrik. Ketika listrik down dan tidak bisa pakai internet ya pasti dampaknya besar," tuturnya.

Disinggung berapa kerugian yang ditimbulkan dari pemadaman listrik dua hari ini, Prof Marselina menyampaikan hal itu bisa dilihat dari uang yang beredar.

Sumber: