SMAN 2 Bandar Lampung Berlakukan Pembatasan Penggunaan Handphone di Sekolah Selama 3 Bulan Kedepan

RADARLAMPUNG.CO.ID - SMAN 2 Bandar Lampung mengeluarkan surat edaran memberlakukan pembatasan penggunaan handphone dilingkungan sekolah.

Masa Percobaan Pemberlakuan pembatasan penggunaan handphone dilingkungan satuan pendidikan (sekolah) di SMAN 2 Bandar Lampung berlangsung dalam 3 bulan kedepan  yakni dari Maret, April dan Mei 2025.

Kepala SMAN 2 Bandar Lampung, Sevensari membenarkan hal tersebut. Ia menyampaikan, surat edaran terkait pembatasan handphone dilingkungan satuan pendidikan (sekolah) dilatar belakangi karena  penggunaan smartphone yang berlebihan berpotensi besar dapat membawa dampak negatif pada proses belajar mengajar dan perkembangan sosial siswa.

Proses belajar mengajar pun terkadang terganggu karena ada pengguna handphone, sambung Seven karena penggunaan handphone ini mengganggu konsentrasi siswa dalam kelas.

BACA JUGA:Juara Teknokrat Academic Competition Didominasi SMAN 2 Bandar Lampung

BACA JUGA:Teknokrat Perkenalkan Metaverse kepada Guru dan Siswa SMAN 2 Tumijajar

"Banyak siswa terdistraksi oleh notifikasi pesan masuk atau penggunaan media sosial di smartphone mereka,"sebut Sevensari.

Termasuk menyebabkan ketergantungan atau kecanduan pada teknologi yang salah satu akibatnya.

Yakni, terganggu kesehatan mental dan fisik siswa, seperti susah tidur atau tidur larut malam, mengantuk di kelas, kurang konsentrasi.

"Itulah kenapa salah satu kebiasaan baik anak indonedia hebat yang digaungkan oleh kemendikdasmen RI yaitu tidur cepat atau istirahat yang cukup. Banyak keluhan dan laporan orang tua bahwa anak-anak nya menjadi tidur larut malam karena kebanyakan bermain game online dan media sosial,"tambah Sevensari.

BACA JUGA:Kenang Masa Sekolah di SMAN 2 Bandar Lampung, Rektor Unila Mampir ke Bakso Langganan  

BACA JUGA:Tim Dosen ITERA Sosialisasi Penerapan Aplikasi Konseling di SMAN 2 Bandar Lampung

Terindikasi kuat juga bahwa anak - anak menjadi berpotensi lebih besar melakukan kecurangan (ketidakjujuran) saat ujian sekolah.

Kondisi ini mencederai integritas proses belajar mengajar dan menciptakan lingkungan yang tidak adil dan sehat bagi siswa (ada siswa jujur kalah dengan yang curang) 

Seven juga menyampaikan, bahwa terkait perkembangan sosial siswa saat ini, banyak siswa terindikasi kuat lebih tertarik menggunakan handphone daripada berinteraksi dengan kawan – kawan sekolahnya.

BACA JUGA:Top ! Dua Siswa SMAN 2 Bandarlampung Bakal Tampil di Istana Merdeka

Sumber: