Iklan Bos Aca Header Detail

Dugaan Pungli Penyaluran Bantuan Terendus Di Desa Kalisari, Warga pun Tak Bisa Akses ATM Bansos

Dugaan Pungli Penyaluran Bantuan Terendus Di Desa Kalisari, Warga pun Tak Bisa Akses ATM Bansos

Tampak depan Kantor Desa Kalisari, Kecamatan Natar, Lampung Selatan. Foto: Muhammad Arif/Radarlampung.co.id--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Penyaluran bantuan di Desa Kalisari, Kecamatan Natar, Lampung Selatan diduga diwarnai pungutan liar (Pungli). 

Informasi yang beredar, setiap warga yang hendak mengambil bantuan diharuskan untuk menyerahkan uang terlebih dahulu. 

Hal tersebut sebagaimana pengakuan salah seorang warga kepada Radar Lampung

Sumber yang meminta disembunyikan identitasnya ini mengatakan, setiap warga yang melakukan pengambilan bantuan di Kantor Kelurahan Kalisari dimintai sejumlah uang. 

BACA JUGA:Jika Ketemu Oknum Anggota Polres Tulang Bawang Pungli Dijalan, Segera Lapor Kesini!

"Jadi kita harus sertakan uang Rp 15 ribu untuk mengambil bantuan," katanya. 

Sumber ini menjelaskan bahwa penyerahan uang tersebut diharuskan sebagai semacam syarat pengambilan bantuan. 

"Kemaren itu BPNT, tapi bantuannya dalam bentuk uang," ujarnya. 

Setiap warga dijelaskannya diberikan semacam kartu ATM pada hari pengambilan bantuan. 

BACA JUGA:Tiga Oknum Polres Tanggamus yang Dilaporkan Dugaan Pungli Akan Jalani Sidang Kode Etik

"Pagi diserahkan kartu itu ke kita, siangnya ngambil bantuan," lanjutnya. 

Uang sejumlah Rp 15 ribu itu disertakan bersamaan dengan kartu tersebut. Sebesar Rp 5 ribu dimasukkan ke dalam sebuah kotak dan Rp 10 ribu diserahkan kepada petugas. 

Dirinya mengaku mendapat bantuan sebesar Rp 400 ribu setiap dua bulan. Sepanjang tahun 2023, dirinya mengaku sudah tiga kali mendapat bantuan tersebut. 

Hal lain yang dirasa janggal oleh sumber ini yakni tidak transparannya sistem penyaluran bantuan di desa setempat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: