Pusaka ini memiliki kemampuan untuk melumpuhkan atau menghabisi makhluk apapun. Tidak itu saja, pusaka ini juga mampu menghidupkan makhluk apapun.
BACA JUGA:Ternyata, Uang Kertas Kuno Seri Wayang Banyak Diburu Kolektor, Harganya Begitu Mencengangkan
Sejak kecil, Antasena juga dianugerahi kekuatan batin. Ia bisa mengetahui kejadian di tempat lain.
Bahkan ia bisa tahu peristiwa yang bakal terjadi. Maka tak heran bila Antasena saat masih remaja pernah menjadi jagoan para dewa.
Kisah ini bermula ketika seorang raksasa bersisik bernama Kalalodra menyerang Kahyangan Suralaya.
Kalalodra bahkan bisa menduduki Kahyangan Suralaya dengan dukungan pasukandari Girikadasar.
BACA JUGA:Jadikan Wayang Kulit Sebagai Media Dakwah
Para dewa tak mampu berbuat banyak. Hingga akhirnya, para dewa meminta bantuan kakek Antasena yaitu Batara Baruna.
Namun sosok yang dipercaya menjadi penjaga Kahyangan Dasarsamodra ini juga tidak mampu menundukkan Kalalodra.
Akhirnya penguasa Kahyangan yaitu Batara Guru memerintahkan Antasena mengusir Kalalodra. Tanpa mengalami banyak kesulitan, Antasena mampu menundukkan Kalalodra.
Hingga akhirnya ketentraman Kahyangan Dasarsamodra kembali pulih seperti sediakala. Karena kejadian ini, Batara Guru menganggap Antasena sebagai cucunya sendiri.
BACA JUGA:Ternyata, Uang Kertas Kuno Seri Wayang Banyak Diburu Kolektor, Harganya Begitu Mencengangkan
Alkisah, Antasena meminta izin kepada ibu dan kakeknya untuk mencari ayahnya Bima. Keinginan kuat ini muncul karena sejak lahir hingga dewasa, Antasena belum pernah bertemu Bima.
Setelah mendapat restu, Antasena lalu berangkat menemui Bima di Kesatrian Jodipati. Kala itu, dia hanya mengetahui Bima memiliki fisik tinggi besar dan gagah perkasa.
Sesampainya di Jodipati, Antasena tidak bertemu dengan Bima. Ia lalu memutuskan mencari Bima ke istana Amarta.
Namun, baru saja menginjkkan kaki di alun-alun, Antasena malah ditangkap patih Amarta, Tambakganggeng karena dicurigai sebagai mata-mata musuh yang Tengah menyusup.