Dengan demikian perencanaan itu dapat digunakan oleh setiap orang yang akan menggunakannya. Kesederhanaan, perencanaan pembelajaran mudah diterjemahkan dan diimplementasikan.
Perencanaan yang rumit dan sulit untuk diimplementasikan tidak akan berfungsi sebagai pedoman untuk pendidik dalam pengelolaan pembelajaran.
Prediktif, perencanaan pembelajaran yang baik harus memiliki daya ramal yang kuat artinya perencanaan dapat menggambarkan “apa yang akan terjadi seandai”.
Daya ramal ini sangat penting untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi, dengan demikian akan mudah bagi pendidik untuk mengantisipasinya.
Pertimbangan kriteria dalam melakukan perencanaan pembelajaran adalah, signifikansi, tingkat signifikansi tergantung pada kegunaan dari tujuan yang dirumuskan.
Feasibilitas, adalah otoritas political yang memadai, dengan demikian estimasi biaya serta aspek-aspek lainnya dapat dibuat dalam pertimbangan yang realistik. Relevansi, perencanaan pembelajaran memungkinkan penyelesaian persoalan secara lebih spesifik pada waktu yang tepat agar dapat dicapai tujuan spesifik secara optimal.
Kepastian atau definitiveness, tidak semua hal-hal yang sifatnya kebetulan dapat dimasukkan dalam perencanaan pembelajaran, namun perlu diupayakan agar sebanyak mungkin hal-hal tersebut dimasukkan dalam pertimbangan.
Ketelitian, perencanaan pembelajaran disusun dalam bentuk yang sederhana, serta perlu diperhatikan secara sensitif kaitan-kaitan yang pasti terjadi antara berbagai komponen.
Dalam penerapan prinsip ini berarti diperlukan waktu yang lebih banyak dalam menggali beberapa alternatif, sehingga perencanaan dan pengambil keputusan dapat mempertimbangkan alternatif mana yang paling efisien.
Adaptabilitas, perencanaan pembelajaran bersifat dinamik, sehingga perlu senantiasa mencari informasi sebagai umpan balik. Kalau perencanaan pembelajaran sudah lengkap, penyimpangan penyimpangan sudah semakin berkurang dan aktivitas-aktivitas spesifik dapat ditentukan.
Penggunaan berbagai proses memungkinkan perencanaan pembelajaran yang fleksibel atau adaptabel dapat dirancang untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan.
Waktu, faktor-faktor yang berkaitan dengan waktu cukup banyak, selain keterlibatan perencanaan dalam memprediksi masa depan, juga validasi dan reliabilitas analisis yang dipakai, serta kapan untuk menilai kebutuhan kependidikan masa kini dalam kaitannya dengan masa mendatang.
Monitoring, adalah pengembangan kriteria untuk menjamin bahwa berbagai komponen bekerja secara efektif.
Ukurannya dibangun untuk selama pelaksanaan perencanaan pembelajaran, namun perlu diberi pertimbangan tentang toleransi terbatas atas penyimpangan perencanaan. Isi perencanaan, perencanaan pembelajaran yang baik memuat: (a) tujuan atau apa yang diinginkan sebagai hasil proses pembelajaran, (b) program dan layanan atau bagaimana cara mengorganisasi aktivitas belajar dan layanan-layanan pendukungnya, (c) tenaga manusia yakni mencakup cara-cara mengembangkan prestasi, spesialisasi, prilaku, kompetensi maupu kepuasan, (d) bangunan fisik mencakup tentang cara-cara penggunaan pola distribusi dan kaitannya dengan bangunan fisik lainnya, (e) keuangan meliputi rencana pengeluaran dan rencana penerimaan, (f) struktur organisasi maksudnya bagaimana cara mengorganisasi dan manajemen operasi dan pengawasan program dan aktivitas kependidikan yang direncanakan, dan (g) konteks sosial atau elemen elemen lain yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan pembelajaran.
IV. PERENCANAAN PEMBELAJARAN UNTUK PENGEMBANGKAN KOGNITIF DAN SOLUSI MASALAH BELAJAR
Pembelajaran pada hakikatnya mengarahkan peserta didik untuk dapat melakukan sesuatu atau berkompeten.