Raker 2023, Kemendag Lakukan Transformasi Perdagangan Pembangunan Ekonomi Bernilai Tambah dan Berkelanjutan

Raker 2023, Kemendag Lakukan Transformasi Perdagangan Pembangunan Ekonomi Bernilai Tambah dan Berkelanjutan

--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Rapat kerja Kementerian Perdagangan (Kemendag) digelar di Lampung, tepatnya di Novotel Lampung, Rabu 1 Maret 2023 hingga Kamis 2 Maret 2023.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan Kemendag dalam langkah kerja 2023 dengan mengusung Transformasi perdagangan mendukung pembangunan ekonomi bernilai tambah dan berkelanjutan.

"Kita patut bersyukur karena Indonesia masih terus melanjutkan tren pemulihan ekonomi pada tahun 2022 yang lalu. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 mencapai 5,3%, bahkan lebih baik dari beberapa negara lainnya seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, RRT, dan Uni Eropa," katanya.

Inflasi Indonesia pada tahun 2022 juga relatif lebih rendah dari beberapa negara lainnya, yaitu sebesar 5,51%.

BACA JUGA:UPT PKB Dishub Metro Targetkan PAD Rp 900 Juta

Capaian inflasi ini tentunya didukung oleh upaya stabilisasi harga pangan, dimana inflasi volatile food selama 2022 tercatat sebesar 5,61% dan memberikan andil inflasi tahunan paling kecil sebesar 0,95%.

"Di tengah berbagai tantangan global, sektor perdagangan mampu memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022. Kontribusi ekspor barang dan jasa terhadap PDB. Indonesia terus bertambah, bahkan mencapai 24,49% pada 2022," lanjutnya.

Capaian ini antara lain didukung oleh kinerja neraca perdagangan yang surplus. Surplus neraca perdagangan 2022 mencapai USD 54,53 Miliar merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Surplus diperoleh dari nilai ekspor yang mencapai USD 291,98 Miliar dan impor sebesar USD 237,45 Miliar.

BACA JUGA:Kabar Baik untuk Pelaku UMKM di Mesuji, Akan Dapat Pendampingan Perizinan

Dari sisi mitra dagang, tiga negara penyumbang surplus neraca perdagangan non migas terbesar pada 2022 adalah Amerika Serikat sebesar USD 18,89 Miliar, India sebesar USD 16,16 Miliar, dan Filipina sebesar USD 11,41 Miliar.

Sementara berdasarkan komoditas ekspor non migas, penyumbang surplus adalah Lemak dan Minyak Hewan/Nabati sebesar USD 34,83 Miliar, Bahan Bakar Mineral sebesar USD 26,10 Miliar, dan Besi dan Baja sebesar USD 13,89 Miliar.

Dalam upaya meningkatkan akses pasar, pada tahun 2022, pemerintah telah melakukan ratifikasi dua perjanjian kerja sama, yaitu Indonesia-Korea CEPA dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

Di pertengahan tahun 2022, Indonesia menjalin kerja sama perdagangan baru dengan Uni Emirat Arab melalui Indonesia-United Arab Emirates CEPA yang ditandatangani pada 1 Juli 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: