Cegah Radikalisme di Kalangan Anak, FKPT Provinsi Lampung Gelar Kegiatan Salam Anak Indonesia di Kota Metro

Cegah Radikalisme di Kalangan Anak, FKPT Provinsi Lampung Gelar Kegiatan Salam Anak Indonesia di Kota Metro

Kegiatan Salam Anak Indonesia di Kota Metro-FKPT Provinsi Lampung-

METRO, RADARLAMPUNG.CO.ID - Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Lampung melaksanakan program kegiatan Salam Anak Indonesia, di SD Negeri 1 Metro Pusat, Rabu, 26 Juli 2023.

Kegiatan tersebut bertemakan Aku Bangga Menjadi Anak Indonesia guna melakukan pencegaham Radikalisme dan Terorisme melalui FKPT Lampung.

Ketua FKPT Lampung M Firsada diwakili Bendahara FKPT Lampung Andy Lee Wirawan mengatakan, kegiatan Salam Anak Indonesia bekerja sama dengan BNPT RI dengan FKPT Provinsi Lampung.

Kegiatan tersebut sebagai salah satu upaya pencegahan dan penanggulangan radikalisme dan terorisme di kalangan anak, guna memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada kalangan anak untuk terlibat dalam pencegahan radikalisme dan terorisme, dalam rangka merawat perdamaian dan kebhinekaan Indonesia.

BACA JUGA:Semakin Mendekati Smart City, e-Surat Mulai Diberlakukan di Pemkot Metro

Dalam aksi terorisme, jelas Andy, anak adalah korban sehingga masuk dalam kelompok rentan.

Oleh karena itu, Pemerintah melihat anak justru dapat dilibatkan sebagai agen perubahan untuk mengajak dan melakukan edukasi  kepada  teman  sebayanya.

“Supaya tidak  terpapar  paham  radikalisme dan mencegah aksi terorisme. Partisipasi anak-anak Indonesia dalam serangan teroris saat ini atau di masa depan sebagian  dapat dikaitkan dengan indoktrinasi,” ujarnya.

Karena itu, melalui kegiatan Salam Anak Bangsa “Aku Bangga Menjadi Anak Indonesia” diharapkan dapat menanamkan sikap toleran dan menghargai kemajemukan.

BACA JUGA:DKPTPH Lampung Sosialisasikan e-KPB ke penyuluh dan Gapoktan di Kota Metro

“Kegiatan ini juga sebagai salah satu upaya untuk menangkal radikalisme terorisme pada anak usia pendidikan dasar,” ujarnya.

Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT Kol. CZI Rahmad Suhendro mengatakan, dari survei yang dilakukan, banyak anak-anak usia menjelang SMA yang terpapar radikal. Karena itu, dari usia dini harus ditanamkan sikap toleransi.

“Karena anak-anak SD saat ini, pada 15 - 20 tahun kedepan yang akan menjadi warga yang ikut menjaga NKRI,” katanya.

Ia menuturkan, peserta kegiatan ini berasal dari berbagai sekolah dan agama. Di mana, diharapkan untuk tidak memusuhi teman-teman yang berbeda agama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: