10. Merancang dan mengembangkan evaluasi sumatif Evaluasi sumatif merupakan puncak evaluasi untuk mengukur efesiensi dan efektifitas pembelajaran.
Langkah terakhir ini sering dipandang sebagai bagian di luar disain pembelajaran karena dilakukan setelah seluruh komponen lengkap dan dilakukan evaluasi formatif serta telah dilakukan revisi secukupnya sesuai dengan standar yang digunakan oleh perancang pembelajaran.
Evaluasi sumatif tidak melibatkan perancang program tetapi melibatkan penilai independen.
Konsep yang menarik dari model Dick & Carey adalah sebagai berikut:
Mengidentifikasi tujuan pembelajaran
Identifikasi tujuan pembelajaran dapat dilakukan melalui empat pendekatan yaitu pendekatan Subject Matter Expert (SME), focus pada isi, mandat administrasi dan daya guna teknologi. Keempat pendekatan ini mampu mengidentifikasi tujuan pembelajaran secara akurat.
Ketidak akuratan identifikasi tujuan pembelajaran akan menghasilkan desain pembelajaran yang sebenarnya tidak diperlukan.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi tujuan pembelajaran adalah analisis kebutuhan. Melakukan analisis kebutuhan memerlukan ketrampilan berpikir terstruktur, rasional dan kritis.
Proses ini hampir menyerupai proses penyusunan evaluasi diri. Proses pelaksanaan analisis kebutuhan akan berlangsung dengan lancar apabila perancang disain pembelajarn mampu menemukenali apa yang sudah ada dan dipunyai, apa yang diinginkan, apakah keinginan tersebut benar benar suatu kebutuhan bukan suatu keinginan.
Membedakan kebutuhan dan keinginan bukan suatu hal yang mudah, untuk itu kemampuan menganalisis permasalahan akan sangat membantu menentukan yang mana kebutuhan dan yang mana keinginan.
Suatu cara yang dapat digunakan untuk menentukan kebutuhan adalah adanya gap antara kondisi yang diinginkan dan kondisi yang ada saat ini. Analisis kebutuhan juga dapat dilakukan dengan meminta masukan dari para pemangku kepentingan.
Pelaksanaan proses ini memerlukan kemampuan ketrampilan berkomunikasi, kerjasama dan keterbukaan sikap dan pemikiran, kemampuan ketrampilan berkomunikasi, kerjasama dan keterbukaan sikap dan pemikiran untuk menerima informasi baru maupun kritik dan saran yang kadang berbeda jauh dengan kondisi yang ada.
Penentuan tujuan pembelajaran dapat berpatokan pada pertanyaan: a. Apakah pengembangan tujuan pembelajaran akan menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan kebutuhan?, b. Apakah tujuan pembelajaran yang ditetapkan dapat diterima oleh pihak yang berkepentingan? Dan c. Apakah terdapat sumberdaya yang cukup untuk mewujudkan tujuan pembelajaran tersebut?
2. Melaksanakan analisis instruksional.
Penentuan aspek pengetahuan/ kognitif, ketrampilan/psikomotor dan sikap yang perlu dimiliki oleh peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran merupakan konsep yang menarik.
Penentuan tiga aspek tersebut memerlukan kedalaman dan keluasan cara berpikir, kemampuan mengidentifikasi aspek yang dimaksud dan ketrampilan merumuskan aspek yang ditemukenali kedalam kalimat-kalimat yang operasional dan mudah dipahami.