Polusi Stockpile Dikeluhkan Warga, PT Tunas Baru Lampung Nekat Beroprasi Meski Belum Selesaikan Rekomendasi

Polusi Stockpile Dikeluhkan Warga, PT Tunas Baru Lampung Nekat Beroprasi Meski Belum Selesaikan Rekomendasi

Suasana rapat dengar pendapat Komisi III.-Foto: Prima Imansyah Permana/Radarlampung.co.id-

BACA JUGA:Soal Pencalonan Ketua KONI Lampung, Arinal Tegaskan Maju Atas Permintaan Bukan Ambisi

"Karena belum ada kesimpulan sampai 23 Januari 2023 dari menagemen Sungai Budi Group dan DLH kita kirim surat ke Komisi III," ungkapnya.

Senada disampaikan Yusuf selaku warga RT 24. Menurutnya ada beberapa poin yang dapat menjadi pertimbangan untuk mengatasi polusi debu dari stockpile batubara ini.

Pertama, melakukan penyemprotan rutin tiga kali sehari di depan rumah, warung, dan perkantoran seputar Jl. Yos Sudarso.

Dua, perusahaan menyiapkan embung. Tiga, perusahaan melakukan penghijauan. Empat, memberikan kesempatan kerja bagi warga sekitar. Lima, memasang jaring rangkap.

BACA JUGA:Kabar Baik, Pemprov Lampung Diskon Pajak Kendaraan Bermotor

Kemudian juga melakukan pengecekan dampak pencemaran air tanah akibat aktivitas stockpile batu bara. Serta, menjaga 24 jam aktivitas stockpile guna mencegah kebakaran dan sebagainya.

Haris Fadila selaku Kabid Tata Lingkungan DLH Kota Bandar Lampung mengatakan, dari hasil tim turun ke lapangan atau ke PT Tunas Baru Lampung ada beberapa hal yang ditemukan.

Seperti, meski sudah ada kolam lumpur di lokasi namum belum terkoneksi. Drainase air tidak satu arah ke kolam yang disiapkan. Ada pembuangan ke aliran siring menuju laut dan lainnya.

Haris pun meminta untuk perusahaan agar setiap bulan melakukan mengecekan kualitas air untuk melihat pencemaran air di sekitar lokasi.

BACA JUGA:Jabatan Danlanud Pangeran M. Bun Yamin Lampung Kembali Berganti, Kini Dijabat Letkol Pnb Yosi Hadi Wiyanto

Dirinya juga meminta agar perusahaan dengan rutin melakukan penyiraman diarea sekitar stockpile.

Menangapi aduan warga terkait pencemaran polusi udara batubara, anggota Komisi III Endang Asnawi meminta agar DLH bertindak tegas dan tidak tembang pilih.

Begitu juga dengan lurah, Endang meminta untuk lebih berperanaktif dan jangan sampai terkesan disengaja.

"Saya minta pihak dinas tegas jangan tembang pilih. Jadi permasalan ini jangan sampai hanya berkaitan dengan masalah sembako saja. Tapi dampaknya juga harus dipikirkan," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: