Buntut Sengketa Tanah, Timsus Dirjen Kementrian ATR/BPN RI Kunjungi Lampura

Buntut Sengketa Tanah, Timsus Dirjen Kementrian ATR/BPN RI Kunjungi Lampura

Timsus Kementrian ATR/BPN saat diwawancarai paska pertemuan dan peninjuan lokasi sengketa tanah masyarakat dengan KIMAL LAMPUNG--

BACA JUGA:Pembagunan Jembatan Wayrarem Telan Rp11 Milyar Lebih, Masyarakat Minta Rekanan Bertanggungjawab

Selanjutnya di kesempatan itu, Elias Tejo mengatakan atas kehadirannya bersama tim Penanganan Sengketa/Konflik tanah, untuk memastikan kebenaran, keberadaan objek tanah dan fakta-fakta data lain yang berkaitan langsung dengan sengketa tanah di maksud,” tandas Ilyas Tedjo.

Ketika ditanya lagi, berapa hectare yang menjadi sengketa antara masyarakat dan Kimal Lampung? Pihaknya mengaku, sampai sejauh ini belum menelaah berapa jumlahnya. Hal itu karena sejumlah masyarakat atau berbagai personil mengklaim menguasai tanah dengan luasnya bervariatif dan belum terdokumentasi.

“Selain itu juga, kami juga belum mengetahui jumlah pasti, berapa luas tanah yang di klaim pihak Kimal Lampung dan PT Jalaku yang belum terdeteksi bagian dari yang kami akan verifikasi nantinya,” bebernya.

Ia juga mengakui, jika masyarakat yang melakukan pelaporan secara langsung ke kementrian ATR/BPN RI, pihaknya juga akan menyikapi sesuai dengan berkas yang telah diterima di Kementrian ATR/BPN RI.

BACA JUGA:Elemen Masyarakat Desak APH Tindaklanjuti Kasus Dugaan Raibnya Anggaran BUMDes

“Jadi berkas aduan masyarakat yang telah masuk, tentunya akan kita perivikasi dan ditindaklanjuti sesuai dengan aturan yang berlaku. Itu semua lagi berproses. Hanya saja jika ada berkas yang kurang, nantinya diminta untuk segera di lengkapi sehingga prosesnya akan cepat,”kata dia. 

Pada kesempatan yang sama Suardi, S.H.M.H kuasa hukum masyarakat mengatakan, bahwa dalam tingkat lanjut perkara ini, pihaknya masih menunggu dari hasil keputusan Dirjen Kementerian ATR / BPN Penanganan Sengketa/Konflik Tanah yang kebetulan hari ini Crosscheck The Correct data di lapangan.

Pihaknya berharap, sengketa tanah ini dapat memberikan output yang baik bagi masyarakat. Selain itu, meminta PT. JALAKU atau KIMAL Lampung, agar segera mengembalikan tanah hak kliennya tersebut.

“Yang kami inginkan, tanah milik masyarakat dapat dikembalikan kepada pemiliknya masing-masing,” kata Suardi diaminin Jon Erik dan Nasril Subandi.

BACA JUGA:Waduh! Baru Diresmikan, Badan Jembatan Amblas

Sayangnya, hingga berita ini ditulis pihak Kimal Lampung dan managemen PT. Jalaku berada di Kecamatan kotabumi utara kabupaten lampura, belum berhasil dikonfimasi. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: