Mengenal Tujuh Produk Asuransi Syariah, Ada yang Diatur Dalam Fatwa MUI

Mengenal Tujuh Produk Asuransi Syariah, Ada yang Diatur Dalam Fatwa MUI

Ada tujuh jenis produk asuransi syariah, termasuk yang diatur dalam Fatwa Majelis Ulama Indonesia.ILUSTRASI/SUMBER FOTO IFG-LIFE.ID --

BACA JUGA: Bandara Neira, Sejarah Rempah-rempah Hingga Surga Bawah Laut Indonesia

Jika diperhatikan, asuransi syariah ini adalah implementasi hukum Islam yang tidak menerapkan sistem kontrak jual beli.

Namun menerapkan sistem kontrak saling tolong menolong di antara peserta asuransi.

Berikut ini cara kerja dalam asuransi syariah, sebagaimana dilansir dari wakalahmu.com.  

- Lembaga Pengawas

BACA JUGA: Promo Alfamart dan Indomaret Spesial Awal Bulan, Cek Sekarang Agar Belanja Jadi Lebih Hemat

Untuk pengawasan perusahaan yang menerapkan asuransi syariah tidak hanya dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dalam hal ini, Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) ikut turun untuk melakukan pengawasan terhadap pengelolaan asuransi syariah. 

Sebagai perwakilan MUI, maka Dewan Pengawas Syariah (DPS) bakal ditempatkan pada tiap perusahaan yang memberikan penawaran produk asuransi syariah.

- Kepemilikan Dana Premi

BACA JUGA: Traffic Light Padam Lagi, Dishub Tanggamus Beri Penjelasan Begini

Dalam sistem asuransi syariah, seluruh premi yang dibayarkan akan tetap menjadi milik peserta asuransi.  

Artinya, premi tersebut tidak akan masuk ke dalam rekening pribadi perusahaan. 

Premi yang dibayarkan tersebut akan dimasukkan ke rekening dana sosial atau tabarru. Kepemilikannya ada pada seluruh peserta asuransi.

- Sistematika Investasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: